Archive for the ‘IKLIM/CUACA JEPANG’ Category

Mungkin Anda Perlu JENDELA PALSU (baca: JENDELA itu PENTING!)

Rabu, Februari 20th, 2013

Pentingnya jendela dan pencahayaan bagi rumah tinggal atau buatlah jendela palsu atau virtual“Pekerja yang memiliki akses ke JENDELA memiliki prestasi LEBIH BAIK terhadap pekerjaannya. Begitu pula pasien yang dirawat di dekat JENDELA dapat SEMBUH LEBIH CEPAT“. Benarkah?

Setidaknya itulah yang dikatakan Rizky A. Mangkuto yang sedang menempuh pendidikan S3 di departemen Built Environment di TU Eindhoven dalam Cerita Meneer PPI Belanda episode 3.

“Sayangnya pencahayaan terbatas ruang dan waktu (lebih…)

Karora 102 semakin dingin

Senin, Januari 31st, 2011

Menutup akhir Januari 2011, sejak kemarin (Minggu/30 Januari 2011), termometer kotak dari pasar loak Saijo Hiroshima (300 yen) mulai menunjukkan angka 12C. Angka terendah selama musim dingin di MatsuyamaSuhu terdingin Januari ini terekam saat siang hari dan di dalam, bukan (lebih…)

Mensyukuri Indonesia KITA (musim dan suhu)

Jumat, November 26th, 2010

Memang tidak selalu indah hidup di negeri orang, termasuk Jepang. Perbedaan musim dan suhu adalah salah satu alasannya. Indonesia kita terasa sangat begitu nyaman. Hanya ada 2 musim, hujan dan kemarau, masing-masing selama 6 bulan. Pergantian malam dan siang pun relatif stabil, sekitar 12 jam. Kalau (lebih…)

Telanjang bersama-sama! Asyik-asyik … tapi mendebarkan.

Jumat, Februari 5th, 2010

Terkejut saya melihatnya. Beberapa lelaki tanpa busana berjalan hilir mudik di ruang loker. Beberapa sedang berdiri dengan telanjang, benar-benar tanpa busana di depan kotak lokernya. Sebagian sambil memegang handuk kecil berwarna putih untuk sekedar menutupi kemaluannya. Tulisan Ini bukan bermaksud untuk mengajak berporno ria, tetapi ada kehidupan (lebih…)

Happy Idul Adha 1429 H di Ehime

Selasa, Desember 8th, 2009

Jam di sebelahku baru saja berdering menunjukkan pukul 06.15 waktu Matsuyama Jepang. Malas rasanya bangun dari pembaringan, karena udara dingin dan badan masih terasa pegal. Semalaman aku di depan komputer dan sehari sebelumnya di lokasi panen mikan (jeruk-red) hanya tidur 3 jam. Setelah sholat subuh pukul 06.30-an aku bergegas menderes 1 halaman Al Qur’an, merapikan futong (selimut tebal-red), selimut tidur dan pakaian. O iya, di sini waktu matahari terbit baru pukul 06.59, sebagai tanda habisnya waktu sholat subuh atau sekitar 04.59 WIB. Hari ini adalah hari raya Idul Adha 1429 H (tahun 2008). Kali pertama bagiku merayakannya di luar (lebih…)

Mensyukuri Indonesia kita (menetapi ibadah)

Senin, Februari 2nd, 2009

sholat sujud dan beribadah sekolah di jepangSaya menyadari bahwa ini adalah Jepang, bukan Indonesia kita. Dua kali pertemuan dengan Sensei di Makasar dan Gorontalo semakin mempertegas keyakinan itu. Bahwa beda negara akan menimbulkan banyak perbedaan. Bahasa dan makanan sudah barang tentu. Saya pun menyaksikan kebiasaan minum bir itu saat di Sulawesi. Bagi orang Jepang minum bir adalah hal biasa, begitu pula minum sake dan wine. Tidak beda antara pria dan wanita Jepang, sama saja. Di rumah, di kantor, di restoran Jepang, sama saja. “Atus San, di sake inilah kunci enaknya makanan orang Jepang. Makan lalu minum sake,” kata Sensei saya ketika mentraktir pada malam (lebih…)

Berat Jepang= makanan + suhu + Y + X + ?

Senin, Desember 1st, 2008

Saya berangkat ke Jepang pada tanggal 4 Oktober 2008, di hari ke-3 lebaran Idul Fitri 1429 H. Seingat saya, waktu itu dengan berat badan sekitar 60 kg. Hasil akhir dari – bekerja rutin di kampus – turut serta dalam giat sosial kemasyarakatan + hobi makan tempe dan sayur – namun kurang tidur. (lebih…)