JURAGAN SAPI KAYA ITU TELAH TIADA

Sumber: cdn.tmpo.co.

Tak kusangka,
Juragan sapi kaya itu berbalut mori putih.
Di atas dipan depan pengimaman masjid, juragan diam seribu bahasa.

Tiga hari lalu menjelang sholat isya berjama’ah,
Kusalami tangannya,
“Pripun kabaripun Pak? Sehat?,” tanyaku basa basi.
Tak kusangka,
Kepulangannya begitu cepat.

Malam Jum’at ini,
Kulihat Bapaknya yang begitu sepuh datang melayat, subhanallah.
Adik perempuannya terlihat sibuk menyambut tamu, sambil menyeka air mata duka,
Anak perempuannya pun masih tersedu-sedu.
Jama’ah pengajian duduk bersila di sudut-sudut masjid sambil bermuhasabah,
Tamu-tamu terus berdatangan hingga malam,
Memberikan doa dan penghormatan terakhir.

Tak kusangka,
Kepergiannya bagai mimpi.
Meninggalkan kekayaan melimpah ruah.
Juga putra-putri tercinta.

Mari poro sedulur,
Ikhlaskanlah kepulangannya untuk menghadap Sang Pencipta.
Karena hidupnya ditutup dengan kebiasaan sholat berjamaah,
Karena mengajinya sungguh tertib.
Pun banyak sedekah fii sabilillah.

Selamat jalan juragan,
Saudaraku lahir dan batin.
Amal jariyahmu kan setia menemanimu.
Dan Allah menyanyangi hamba-Nya yang hobi bersedekah.