Nikmatnya Romadhonku …….

Malam-malam Romadhonku tahun ini di Indonesia begitu terasa. 10 hari i’tikaf kulalui dengan menghitung waktu demi waktu, hingga saat-saat akhir menjelang keberangkatanku ke negeri sakura, Ehime Ken. Sebuah provinsi yang kata orang merupakan kota terbesar di  Pulau Shikoku, Jepang. Diriku begitu menikmati detik detik akhir malam Romadhon di masjid kampungku, Pundungrejo, Kalasan. “Fabi ayyi’aalaaaa irobbikumaa tukadzdzibaan …”. Alunan ayat-ayat itu begitu dalam di hati, bercerita tentang kenikmatan surga yang luarbiasa. Bidadarinya yang begitu menawan, 4 sungainya mengalir begitu istimewa, dengan pelayannya yang saangat banyak. Semakin nikmat …. semakin menyenangkan … Aah, tak terasa, jam di dinding itu baru saja melewati angka 02.16 WIB, malam ke-27 Romadhon. Malam yang menurut guru ngajiku banyak kaum muslimin di Kota Mekah berburu Lailatul Qodr, malam pangkat. Ibadah pada malam itu diganjar bagaikan beribadah selama 82/83 tahun. “Ya Alloh semoga Engkau menjadikan malam ini sebagai malam QODR,”.  amin.  “Dan semoga perasaan yang sama dapat kunikmati di negeri sakura (Jepang) tahun depan,”. amin (ditulis di malam ke-27 Romadhon 1429 H, di tempat mengajiku yang sangat luar biasa, yang telah menempa diri dan keluargaku)