Selamat bersenang-senang di kelas I SD Jepang!
|“Omedetou! Selamat bersenang-senang Ulin di sekolah,” tulis Mama Eiko, teman Jepang kami tahun lalu di wall FB. Hm … selamat bersenang-senang? Yang benar aja, bukankah anak-anak akan belajar dan sekolah (di SD Jepang)? Pesan inilah menjadi salah satu hal yang membekas sejak 2010 lalu. Kini setelah hampir setahun berlalu, akhirnya kami merasakan dan melihat sendiri berbagai kegiatan bersenang-senang di SD Yuzuki Jepang.
Sahabat sekolah Jepang, tidak terasa, besok Jumat/8 April 2011 (tanggal yang sama dengan tahun lalu) anak ketiga kami, Odhin, dan beberapa teman mainnya, seperti: Akbar, Rasidah , Alifa dan Yuna chan, akan menyusul kakak-kakaknya di kelas I SD Jepang.Β “Ichi nen sei ….., doki doki … (lagu wajib ichi nen sei ini bisa dinikmati di bagian atas kanan)
Nah, sekarang apa saja ya yang harus dibawa di hari pertama SD Jepang? Bisa jadi berbeda antara satu sekolah dengan yang lainnya, tapi biasanya Jepang menyukai keseragaman. Sangat mungkin hal ini akan sama di seluruh Jepang (maksa mode on π -red).Β Ssst … kalau memang beda tolong beritahu kami ya di kolom komentar π
1. Baju sekolah Jepang
Di Matsuyama (Jepang), sejauh yang saya lihat selama visiting class,Β ada sekolah yang mengharuskan memakai seragam SD, ada juga yang bebas, tidak berseragam. Di tempat lain bahkan sah-sah saja memakai seragam TK Jepang-nya. Kalau di SD Yuzuki, sekolah mengharuskan para siswa berseragam. Nah, spesial di hari pertama, jangan lupa untuk mengenakan pakaian berikut ini: a. Hem putih dan celana pendek/rok biru tua (lihat gambar di atas); b. Jas biru tua; c.Β Kaos kaki, sebaiknya yang berwarna putih guna kepentingan foto bersama.
2. Tas sekolah
Buku-buku bacaan Jepang dan materi penunjang kegiatan di sekolah Jepang akan banyak diberikan di hari pertama sekolah oleh wali kelas sesudah upacara penerimaan berlangsung. Tentunya perlu tas sekolah dan tas tambahan lainnya. Orang tua diperbolehkan membantu siswa kelas I membawa pulang semua yang akan dibagikan.
3. Sepatu sekolah dan uwagutsu (sepatu dalam kelas)
Jelas dhong …. masak sekolah tidak memakai sepatu. Maksudnya begini Sahabat, semuanya biar jelas. Hari pertama dalam segala hal seringkali menyisakan banyak pertanyaan dan kekhawatiran, apalagi di Jepang yang beda budaya, sehingga kita takut bertindak, terlalu berhati-hati. Bahkan untuk hal yang sepele sekalipun, seperti warna sepatu, bentuk tas, dll π Untuk berangkat ke SD Jepang boleh memakai sepatu sekolah apa saja selama dalam perjalanan menuju sekolah. Yang penting uwagutsu atau sepatu dalam kelas-nya jangan lupa dibawa ya. Uwagutsu inilah yang akan dipakai selama di dalam kelas dan di dalam hall ketika upacara penyambutan kelas I SD Jepang.
4. Topi sekolah
Topi sekolah akan dipakai selama perjalanan menuju ke sekolah. Warna dan bentuknya bebas. Bagi orang Jepang biasanya akan memakai topi sekolah berwarna kuning yang banyak di jual di supermarket Jepang.Β Harganya 1000 yen. Hehehe, kurang lebih setara dengan 5 kg beras π Namanya saja jer basuki mowo beo.
5. Formulir sekolah Jepang
Hm … formulir yang mana ya?Β Saat datang pertama kali, sebelum masuk ruang kelas, di depan kelas akan ada meja administrasi. Ada guru wali kelas dan para siswa yang bertugas mengumpulkan formulir sekolah Jepang dan memasangkan papan nama siswa di jas sekolah. Formulir vaksin sudah dikumpulkan belum? Formulir tentang biodata siswa dan formulir rekening bank apa juga sudah? Formulir lainnya bagaimana? Kalau bingung kami menyarankan membawa semua formulir yang pernah dibagikan atau dikirimkan oleh sekolah atau pemkot ke apartemen kita. Terpaksanya juga belum dikumpulkan, berdasarkan pengalaman selama ini, guru SD Jepang akan sabar menunggu, bahkan jemput bola ke apartemen terkait berkas-berkas yang belum lengkap.
Yang terakhir: besok Jumat pagi siswa baru kelas I bersama orang tuanya (Bapak dan Ibu) silahkan berangkat ke SD Yuzuki. Pukul 09.30-09.50 waktu Matsuyama merupakan waktu di meja administrasi di depan kelas. Setelah itu upacara penerimaan siswa kelas I SD Jepang akan dimulai. Sekali lagi omedetou gozaimasu!
Penulis:
Atus Syahbudin, seorang pembelajar yang ingin ‘esok harus lebih baik’; senang berkebun dan berinteraksi π dengan berbagai komunitas. Semoga Sahabat berkenan silaturohim >