‘Nyambi’ Tukang Cerita Jepang: “Batu Nisan Ikan Paus”

Selain sebagai mahasiswa dan ayah, kali ini saya mencoba menjadi tukang cerita. Sebenarnya, ibunya anak-anak lebih jago untuk yang satu ini. Sambil menemani anak-anak menjelang tidur, dia bercerita tentang kisah nabi, asmaul husma (99 nama Alloh), maupun cerita rakyat yang menyimpan banyak pelajaran budi pekerti. Tanpa diduga, bulan November 2010 lalu, saya mendapatkan job bercerita dari Sensei di depan ruang saya. Namanya Prof. Hosokawa.

Sekitar tahun 2007 beliau bersama mahasiswa doktornya mengumpulkan data dan cerita dibalik keberadaan ratusan batu nisan ikan paus yang tersebar di sepanjang pantai Jepang, dari Hokaido hingga Kyusu. Pada tahun 2008  sebuah buku tentang hal tersebut diterbitkan dalam bahasa Jepang. Kini beliau ingin membumikan bukunya dalam bentuk cerita rakyat  ke dalam berbagai bahasa secara sederhana, bukan bahasa jurnal yang membebani pikiran. Akhirnya,  tibalah saya mendapatkan giliran menerjemahkan cerita berbahasa Jepang itu ke dalam Bahasa Indonesia.

Kisah ‘Batu Nisan Ikan Paus’ merekam jejak pembantaian ikan paus oleh rakyat Jepang sekitar abad 17-18.  Saat itu daging dan minyak ikan paus sangat bermanfaat guna bertahan hidup di masa musim dingin. Jadi penasaran kan? Hehehe, ayo lihat hasilnya di sini. Selamat menikmati videonya 🙂

Penulis:

atus syahbudin dosen kehutanan ugm, sekolah di jepang, mahasiswa universitas ehimeAtus Syahbudin, seorang pembelajar yang ingin ‘esok harus lebih baik’, senang berkebun dan berinteraksi dengan berbagai komunitas 🙂twitter_logo sekolah jepang atus syahbudin facebook-logo FBSemoga berkenan berkenalan di sini >logo you tube sekolah di jepang