Mensyukuri Indonesia KITA (buah dan sayur)
|Mencoba hidup di negeri tetangga (Jepang -red) saya kira menjadi dambaan setiap orang. Mungkin hanya sekedar menikmati udara segar atau untuk membanting tulang memperoleh upah kerja yang lebih baik. Menambah gelar juga termasuk salah satunya, terutama di negara-negara maju seperti USA, Inggris, Jerman, Australia, Jepang dan Belanda. Setelah hari silih berganti, hitungan bulan terus bertambah, apa hendak di kata, ternyata hidup di negeri orang tidak selalu indah seperti diangan-angan. “Mensyukuri Indonesia kita“, tiba-tiba muncul di benak ini. Bentangan laut Indonesia yang begitu luas, hutan dan lahan pertanian yang sangat subur, tongkat dilemparpun akan jadi tanaman. Alhasil, Indonesia kita punya ikan, sayur dan buah banyak ragamnya, murah harganya, dan mudah dijumpai.
Coba bandingkan dengan negeri sakura, Jepang ini. Deretan harga sayur mayur Jepang dan buah Jepang jauh meninggalkan harga di Indonesia kita. Dua kali lipat, 8x, 10x, bahkan lebih dari itu. Satu mangga di Fuji Suupa, sebuah supermarket Jepang dengan harga menengah, dibandrol 200 Yen atau sekitar Rp 20.000. Ini hanya satu buah saja, bukan 1 tas kresek di Indonesia kita.Β Belum lagi 1 ikat kangkung yang biasa Rp 1.000,- di Jepang sini ditawarkan mulai 99 Yen atau sekitar Rp 9.900,-. Satu tongkol jagung 128 Yen. Gorengan ubi jalar yang biasa kita cuekin dalam arisan atau rapat RT, karena saking melimpah dan mudahnya disajikan di meja kita, di Jepang sini dipatok mulai 75 Yen atau Rp 7.500,- per satu lembar gorengan ubi jalar. Tipis dan kecil, terbalut tepung yang telah digoreng.
Hhhmmm … memang tidak selalu indah hidup di negeri orang, termasuk Jepang. Dan hidup di Indonesia kita, sepatutnya disyukuri. (melihat foto lainnya)
Penulis:
Atus Syahbudin, seorang pembelajar yang ingin ‘esok harus lebih baik’; senang berkebun dan berinteraksi π dengan berbagai komunitas. Semoga Sahabat berkenan silaturohim >