Rimbawan Awards 2016: Dosen Tersahabat

This post is also available in: الإنجليزية, اليابانية, الأندونيسية

Rimbawan Awards 2016 Dosen Tersahabat Atus SyahbudinHampir tak percaya. Itulah yang terbersit di benak saya pasca pengumuman Rimbawan Awards 2016 Dosen Tersahabat tadi malam di Auditorim Fakultas Kehutanan UGM, 24 November 2016. Apakah ini berkat kata “Sahabat” di blog Sekolah Jepang saya? “Hmm, teman-teman SMA saya mungkin tidak percaya atas capaian ini,” ungkap saya saat memberikan sambutan tadi malam. “Pun teman-teman istri saya akan sulit mempercayainya,” saya menambahinya. Bagi mereka LEM Award 2 tahun lalu mungkin lebih cocok bagi saya: Dosen Terdisiplin versi LEM Aksi Rimbawan 2014. Apalagi kala itu masih gres-gres-nya pulang sekolah dari Jepang tempat dimana ketertiban dan kedisiplinan benar-benar dipraktekkan. 

LEM Rimbawan Awards 2016 Dosen terdisiplin Atus SyahbudinBaiklah, capaian demi capaian memang harus terus disyukuri dan dirayakan agar daya dorong untuk sukses berikutnya semakin besar. Untuk itu, kepada semua mahasiswa yang telah memilih saya sebagai dosen tersahabat, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Marilah menjadi sahabat, karena sahabat adalah seperti diri kita sendiri.

Ketrampilan Bersahabat

Rimbawan Awards 2016: Dosen Tersahabat Atus Syahbudin Kehutanan UGMMenjadi sahabat tidaklah mudah. Butuh ketrampilan hidup untuk mampu menjadi pendengar yang baik. Live skill ini wajib dimiliki apalagi nanti ketika memasuki dunia nyata, dunia dimana pertanyaan dan jawaban tidak dapat diprediksi. Alih-alih bicara banyak, pendengar yang baik harus rela berkorban untuk mendengarkan dengan setia. Bahkan sampai menahan diri untuk tidak bangkit berdiri di saat Sahabat kita masih curhat dan kadang ngomong ngalor ngidul. Ketrampilan ini memberikan hasil minimal berupa katarsis. Pada umumnya mahasiswi dan ibu-ibu sangat membutuhkan katarsis ini.  

Menjadi sahabat yang baik mempercepat kita menjadi dewasa, karena bersedia menjadi tempat sampah bagi semua orang, utamanya teman sebaya (peer). Wawasan bertambah bahwa dunia ini memang tidak semulus yang diharapkan. Mungkin cinta bertepuk sebelah tangan. Kadang sakit hati gara-gara dosen cuek dengan skripsi mahasiswa dan lebih memilih keproyekan. Seringkali takut dan diam di tempat akibat khawatir sekali atas kesalahan yang telah diperbuat atau bahkan tidak tahu akan berbuat apa. Sahabat adalah tempat membuang semua sampah itu dan mencoba menemukan solusi.

Menjadi sahabat pada kelas yang lebih tinggi diharapkan dapat memberikan solusi, khususnya pada mahasiswa atau kaum adam. Solusi yang menentramkan dan mencerahkan akan menimbulkan semangat baru untuk menyambung asa.

Award bagi Akademik Prodi S1

ketua-prodi-s1-kehutanan-ugm-dr-widyanto-dwi-nugroho-s-hut-m-sc-kanan-yang-didampingi-oleh-sekretaris-panitia-penyiapan-dokumen-aun-qa-atus-syahbudin-s-hut-m-agr-ph-d-kiriPenting saya tegaskan kembali bahwa jika LEM FKT UGM memberikan award ini hanya kepada saya, maka mohon berkenan dicatat juga bahwa award ini merupakan prestasi bagi barisan depan akademik Fakultas Kehutanan UGM. Setahun terakhir ini saya berada di ruang akademik selaku Sekretaris Prodi S1 Kehutanan. Untuk itu, capaian ini menyempurnakan keberhasilan Prodi S1 sebelumnya atas akreditasi A BAN PT dan sertifikasi ASEAN University Networks (AUN)-QA (baca: sertifikat-aun-qa-perluas-kerja-sama-internasional-prodi-s1-kehutanan-ugm).

Akhirnya, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua mahasiswa yang telah memilih saya sebagai Dosen Tersahabat Rimbawan Awards 2016. Marilah menjadi sahabat, karena sahabat adalah seperti diri kita sendiri.