Khutbah Jum‘at Menyambut Idul Adha 1433 H
|Musholla Matsuyama Islamic Culture Center (MICC), 19 Oktober 2012
(PDF file)
Dialah Alloh yang telah mengutus pada utusan-Nya dengan membawa petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar (Islam) agar Alloh memenangkan agama-Nya mengalahkan semua agama walaupun orang-orang musyrik membecinya.
Amma ba’du (dan adapun selanjutnya): Wahai manusia takwalah kepada Alloh Yang Maha Luhur dan toatlah kepada-Nya.
Maka sungguh Alloh telah berfirman (QS. Al Kautsar 1-3): 1. Sesungguhnya Kami telah memberi telaga kautsar padamu ; 2. Maka sholat pada tuhanmu dan berqurbanlah; 3. Sesungguhnya orang yang membencimu , dia orang yang putus (dari rohmat Alloh Dan Alloh berfirman (QS. Al Haji 36-37): ‘Dan unta yang menjadikan Aku untuk kalian itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Alloh , bagi kalian di dalam unta ada kebaikan. Maka menyebutlah nama Alloh ketika menyembelih unta dengan berdiri. Maka ketika lambungnya unta telah roboh, makanlah dan memberilah makan kalian pada orang yang menerima (orang yang tidak meminta –red) dan orang yang membutuhkan (orang yang meminta –red). Demikian itulah Alloh menundukan unta untuk kalian agar kalian bersyukur. Tidak sampai pada Alloh dagingnya unta dan darahnya unta, tetapi yang sampai pada Alloh adalah ketakwaan kalian. Demikian itulah Alloh menundukan unta bagi kalian agar kalian mengagungkan pada Alloh sebagaimana yang telah Alloh tunjukkan pada kalian (melakukan takbir –red) dan memberilah kabar gembira pada orang-orang yang berbuat baik.’
Dan Nabi bersabda: ‘Tidak ada amalan yang lebih menyenangkan bagi Alloh di harinya menyembelih yang dikerjakan oleh anak turun adam daripada mengalirkan darah (berqurban –red). Sesungguhnya hewan qurban akan datang di hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, kuku kakinya, dan sesungguhnya darah (darah hewan qurban -red) niscaya jatuh pada suatu tempat di sisinya Alloh sebelum darah tersebut jatuh di suatu permukaan bumi. Wahai diri, maka bersenanglah kalian dengan berqurban.’ (HR Tirmidzi)
Dari Zaid bin Arqom, dia berkata: ‘seorang sahabat berkata: “Wahai Nabi , apakah menyembelih ini?” Nabi menjawab: “sunahnya Bapak kalian, Ibrahim.” Sahabat berkata: “maka apakah bagi kami di dalam berqurban?” Nabi menjawab: “tiap-tiap 1 rambut ada 1 kebaikan.” Sahabat berkata: “bulu yang halus?” Nabi menjawab: “tiap-tiap bulu, termasuk 1 bulu yang halus ada 1 kebaikan.” (HR. Ibnu Majah). Nabi bersabda: “Tidak ada amal yang lebih utama di harinya tanggal 10 (10 dzulhijah –red) daripada menyembelih.” Sahabat berkata: “bukankah jihad?” Nabi menjawab: “tidak juga jihad, kecuali lelaki yang berjihad sehingga habis hartanya dan tidak kembali lagi dengan sesuatu (mati –red).” (HR. Abu Daud).
Nabi bersabda:
Puasa hari arofah, sesungguhnya aku berharap kepada Alloh agar diampuni dosa satu tahun sebelum dan sesudahnya; dan puasa hari ‘asyuro, sesungguhnya aku berharap kepada Alloh agar diampuni dosa satu tahun sebelumnya (HR Muslim)
Ketahuilah sesungguhnya tidak sah di dalam hewan sembelihan yang jelas sakitnya, yang jelas rusak matanya, yang jelas pincangnya (dia tidak kuat berjalan bersama hewan-hewan yang sehat), dan yang putus (lebih dari setengah telinga atau tanduknya terputus -red), yang kurus yang tidak ada sumsumnya dan juga yang ompong, yang gigi serinya hilang (karena dibuat-buat –red). Dan tidak sah dari unta, kecuali telah sempurna berumur 5 tahun; dari sapi, kecuali telah sempurna berumur 2 tahun; dan dari kambing jawa dan kambing gibas, kecuali telah sempurna berumur 1 tahun. Dan unta mencukupi (untuk berqurban) dari 7 orang dan sapi dari 7 orang. Adapun kelakuan/sunahnya menyembelih unta itu dengan berdiri, tanganya yang kiri diikat, (sedangkan) menyembelih sapi dan kambing atas lambungnya yang kiri, menghadap kiblat dan ketika menyembelih berkatalah: “Bismillaahi Walloohu Akbar. Haadza ‘an …..”
Adapun sunah ketika memakan daging kurban adalah 1/3 dan agar menshodaqohkan yang 2/3, berdasarkan haditsnya Amroh binti Abdirrohman (HR Abu Daud). Dan waktu menyembelih itu setelah selesainya sholat Idul Adha hingga akhirnya 2 hari sesudahnya (10+11&12 Dzulhijah), berdasarkan haditsnya Abdillah ibni Umar dan dari Ali ibni Abi Tholib semisal demikian (HR. Malik bin Anas/Muwatok).
“Maka ketika Ismail telah dewasa, Ibrahim berkata: “Wahai anakku sesungguhnya aku telah bermimpi, sesungguhnya aku menyembelih padamu. Maka bagaimanakah berpendapat engkau?” Ismail berkata: “Wahai Bapakku mengerjakanlah pada apa-apa yang diperintahkan engkau. Insya Alloh engkau akan menjumpai padaku termasuk orang-orang yang sabar.” Maka ketika telah berserah diri keduanya dan Ibrahim telah merobohkan pada Ismail , Kami Alloh menyeru pada Ibrahim : “Wahai Ibrahim, sungguh telah membenarkan engkau pada mimpi. Sesungguhnya demikian itu Kami Alloh telah membalas pada orang yang berbuat baik. Sesungguhnya kelakuan menyembelih Ismail tersebut sungguh merupakan cobaan yang besar/jelas dan menebusi Kami Alloh pada Ismail dengan hewan sembelihan yang besar” (QS. Ash Shooffat: 102-107).
PERINGATAN: sebelum beramal, mari mengaji terlebih dahulu (QS. Al Isro’: 36)