Budaya dan Perubahan Iklim: Festival Mekarnya Sakura dan Pengetahuan dan Sikap Para Pemangku Kepentingan terhadap Perubahan Iklim Global
|Sebagian besar model-model perubahan iklim global memprediksikan terjadinya masalah sosial dan ekologi yang serius. Di Jepang, para ahli biologi telah menemukan perubahan iklim telah mempengaruhi spesies dan ekosistem, termasuk waktu berbunga yang lebih awal dari pohon sakura yang merupakan simbol budaya yang penting di Jepang. Festival mekarnya bunga sakura juga penting bagi perekonomian lokal.
Penelitian ini mengeksplorasi persepsi penduduk Jepang mengenai dampak-dampak perubahan iklim pada peristiwa budaya yang signifikan seperti waktu mekarnya bunga sakura. Kami melakukan wawancara terhadap para pemangku kepentingan dari tiga festival mekarnya bunga sakura, termasuk 16 penyelenggara festival dan 26 manajer dari bisnis yang sangat bergantung dengan keberadaan festival, untuk memahami kesadaran, sikap dan perilaku mereka terhadap perubahan iklim global dan dampak pada festival mekarnya bunga sakura.
Kebanyakan penyelenggara festival di Kakunodate prihatin tentang pemanasan global dan dampaknya terhadap waktu mekarnya bunga sakura. Sementara penyelenggara festival di Nakano dan Komoro merasa itu tidak penting jika waktu mekarnya bunga akan mempengaruhi jadwal festival. Kebanyakan manajer (92%) dari bisnis yang sangat bergantung pada festival menyebutkan bahwa pemanasan global telah terjadi dan mempengaruhi waktu mekarnya bunga sakura, tetapi persepsi mengenai dampak pemanasan global terhadap bisnis mereka masih beragam. Hasil wawancara yang memperlihatkan bahwa manajer lebih bergantung pada pendapatan dari festival mekarnya bunga sakura menunjukkan bahwa adanya perhatian yang lebih besar dengan dampak dari perubahan iklim.
Terjemahan Bahasa Indonesia dari penelitian berjudul:
Culture and climate change: Japanese cherry blossom festivals and stakeholders’ knowledge and attitudes about global climate change
Biological Conservation, Volume 144, Issue 1, January 2011, Pages 654-658
Ryo Sakurai, Susan K. Jacobson, Hiromi Kobori, Richard Primack, Kohei Oka, Naoya Komatsu, Ryo Machida
Penerjemah: Atus Syahbudin